Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan tidak ada yang tidak biasa mengenai ketegangan selama pemilihan baru-baru ini. Pemimpin negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia itu mengatakan bahwa dia akan mempromosikan toleransi dengan bertemu dengan kelompok agama di seluruh negeri. Foto: REUTERS
BOGOR (Indonesia) - Presiden Indonesia Joko Widodo telah menolak kekhawatiran bahwa kelompok garis keras Islam akan menciptakan keretakan yang lebih besar di negara ini, saat dia menyerukan diakhirinya politik identitas yang akan membagi negara tersebut setelah pemilihan gubernur yang dirusak pekan lalu.
Indonesia perlu menghindari isu-isu yang memecah belah seperti ras, agama dan etnis untuk memenangkan pemilihan, "kata Widodo kepada The Wall Street Journal (WSJ) dalam sebuah wawancara, beberapa hari setelah sekutu dekatnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, minoritas etnis Tionghoa dan Kristen , Kalah dalam pemilihan run-off pada 19 April. "Kita perlu fokus pada isu dan program kebijakan," kata Presiden, menambahkan bahwa tidak ada yang aneh dengan ketegangan yang meningkat selama pemilihan baru-baru ini.
Pemimpin negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia itu mengatakan bahwa dia akan mempromosikan toleransi dengan bertemu dengan kelompok agama di seluruh negeri. "Sekarang tugas saya untuk membawa orang bersama lagi. DNA kita pluralisme, "tambahnya.
Pemimpin negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia itu mengatakan bahwa dia akan mempromosikan toleransi dengan bertemu dengan kelompok agama di seluruh negeri. "Sekarang tugas saya untuk membawa orang bersama lagi. DNA kita pluralisme, "tambahnya. Ketegangan religius telah menjadi arus bawah dalam kampanye pemilihan, dengan Purnama diadili karena penghujatan atas komentar yang dia buat tahun lalu yang oleh banyak orang menghina Islam.
Ratusan ribu orang Muslim turun ke jalan akhir tahun lalu untuk meminta dia dipecat dan mendesak para pemilih untuk tidak memilih pemimpin non-Muslim. Setelah kampanye polarisasi yang membayangi reputasi Indonesia karena mempraktikkan bentuk toleran Islam, mantan menteri pendidikan dan kebudayaan Anies Baswedan menang dengan 58 persen suara dibandingkan 42 persen untuk Purnama.
Kehilangan dan komentar Purnama oleh Widodo selama akhir pekan yang tampaknya mengungkapkan ketidakpuasan atas kinerja beberapa menterinya telah mendorong spekulasi bahwa Presiden dapat merencanakan perombakan Kabinet untuk memberi tempat baginya. "Saya selalu menetapkan target untuk menteri saya. Saya siap untuk memberhentikan atau mengganti ajudan dan menteri jika target tidak terjawab, "kata Widodo pada hari Sabtu di forum ekonomi yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia di Jakarta.
Analis politik Ray Rangkuti mengatakan kepada portal berita Indonesia Tempo bahwa salah satu posisi yang sesuai untuk Purnama adalah Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Sepanjang kampanye tersebut, Purnama diadili karena menghina Islam, sebuah pelanggaran yang memakan hukuman lima tahun penjara. Jaksa Penuntut Umum Indonesia telah merekomendasikan masa percobaan dua tahun, dengan hukuman penjara satu tahun jika dia melakukan kejahatan selama periode tersebut. Putusan persidangan akan disampaikan pada tanggal 9 Mei.
Presiden Indonesia, yang tidak berasal dari kalangan bisnis tradisional dan elit militer, melambungkan keunggulan nasional setelah menjadi gubernur Jakarta dengan Purnama menjabat sebagai wakilnya. Bapak Widodo mulai menjabat pada tahun 2014, setelah mengalahkan Prabowo Subianto. Jajak pendapat di Jakarta dipandang sebagai penanda pemilihan presiden berikutnya yang akan dimulai pada 2019, yang menurut Subianto akan diperebutkan. Subianto telah mendukung Baswedan dalam polling minggu lalu.
Mr Widodo mengatakan dalam wawancara WSJ bahwa "investor tidak khawatir" tentang pemilihan. Rupiah, yang melemah terhadap dolar sebesar 1,7 persen pada 2017, sedikit menguat setelah pemilihan, begitu pula pasar saham lokal, yang naik hampir 7 persen pada tahun ini. Dengan bertekad untuk terus maju dengan program ambisius untuk membangun jalan, pelabuhan dan kereta api, dia telah merayu lebih banyak investasi dari China dan bertujuan untuk menumbuhkan ekonomi Indonesia lebih dari 5 persen setiap tahunnya.
Investasi Beijing di Jakarta meningkat dua kali lipat sejak 2015, dan sekarang merupakan investor terbesar ketiga di Indonesia, di belakang Singapura dan Jepang. Widodo juga mengatakan bahwa dia mempelajari pilihan untuk kesepakatan perdagangan bilateral dengan Amerika Serikat, beberapa minggu setelah pemerintahan Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa pihaknya meneliti perdagangan dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara untuk praktik anti persaingan.
Mr Widodo telah mengatakan kepada Wakil Presiden AS Mike Pence dalam kunjungannya ke Indonesia pekan lalu bahwa kedua negara harus memulai diskusi perdagangan baru setelah runtuhnya Kemitraan Trans-Pasifik (TPP). "Saya setuju dengan dia bahwa karena tidak ada TPP, kita harus membahas opsi bilateral, kata Widodo, menambahkan bahwa Indonesia akan mempersiapkan tim juru runding untuk berbicara dengan Washington. "Saya pikir itu tidak sulit," tambahnya. "Saya mengatakan kepada Wakil Presiden, 'Presiden Donald Trump adalah mantan pebisnis. Saya juga mantan pebisnis. Sangat mudah untuk membuat kesepakatan. '"LEMBAGA
Sumber : Media Singapore
0 comments:
Post a Comment